Permainan Tradisional di Desaku Wirokerten

April 10, 2020

Saya tinggal di Perumahan Wirokerten Indah, Desa Wirokerten. Desa Wirokerten terletak di sebelah timur kawasan Kotagede. Desa ini merupakan daerah perbatasan antara Bantul dan Yogyakarta. Mungkin hal budaya yang terdapat di Desa Wirokerten terpengaruh juga oleh Kotagede. Jadi bisa dibilang budayanya juga mirip.

Di sini saya ingin menceritakan mengenai budaya di daerah Kotagede dan Desa Wirokerten serta daerah sekitarnya. Masyarakat di Kotagede masih banyak yang percaya pada mitos dan hal gaib. Salah satunya yaitu masjid Mataram. Orang-orang sekitar sering bercerita bahwa tempat itu angker karena ada yang pernah melihat orang sholat tetapi ketika dilihat lagi menghilang. Mereka juga percaya, jika orang mandi di kolam peninggalan kerajaan Mataram maka dia akan awet muda. Pondok gamelan di sekitar rumah saya sendiri, tepatnya di daerah Purbayan, sering mengeluarkan bunyi pada tengah malam.

Permainan di desaku atau perumahanku tidak jauh berbeda dengan permainan di desa lain. Dalam permainan engklek, misalnya, kita membuat atau menggambar garis membentuk kotak. Urutan yang digambar letaknya sesuai keinginan kita. Masing-masing anak pegang pincuk (seperti dari eternit yang dibelah kecil-kecil) tapi saya agak lupa namanya, “gacuk” atau apa gitu hehehe.... Gacuk dilempar ke kotak step by step, lalu kita langkah kaki kita dengan melompat satu kaki step by step tapi harus melewati “gacuk” yang telah kita taruh (kotak yang ada “gacuk”-nya tidak boleh diinjak). Keluar garis atau menginjak pincuk artinya kita “mati” dan harus bergiliran dengan teman lainnya. Setelah selesai kita hadap belakang cari gambar, lempar pincuk, kalau nyampe puncak berarti kita yang menang (begitulah kira-kira).

Ada juga dakon yang memakai kecik, dimainkan dua orang, saling bergantian. Juga ada bola bekel yang bisa dimainkan banyak orang berganti.

Permainan tradisional di tempatku yang banyak menguras tenaga yaitu “jek-jekan”, “delikan”, dan “gobak sodor” karena semuanya harus berlari sewaktu-waktu. Dalam jek-jekan, para peserta saling jaga kubu kayak orang mau tawuran, ngumpan satu dari masing-masing kubu untuk men-jek kubu lain, yang kalah ketangkep gak bisa ngelanjutin lagi. Nah, kubu yang jaga harus siap diserang.

Delikan ada satu orang yang jaga, mata ditutup lalu menghitung (biasanya nyampe seratus), trus yang lain sembunyi. Yang sembunyi berusaha untuk tak terlihat. Kalo yang jaga lengah, kita “menjek” pos penjagaannya dengan bilang “jekplong”. Nah, kalau satu orang berhasil maka yang sembunyi menang, yang jaga kalah, maka ia jaga lagi.

Gobak sodor juga menggunakan gambar garis dan kotak ada 3 line, depan, tengah, belakang. Ada dua kubu masing-masing 3 orang (untuk yang tidak jaga bisa lebih). Yang jaga masing-masing menempati pos depan, tengah, belakang. Masing-masing orang yang jaga hanya bisa bergerak ke kiri dan ke kanan. Para peserta harus bisa melewati penjagaan ini baru bisa menang.

Lalu juga ada permainan “dingklik oglak aglik” yaitu menyatukan 4 kaki dari 4 orang pemain, lalu melompat muter dengan nyanyi “dingklik oglak aglik” nyampe ada yang gak kuat.

Trus ular naga.... dua orang pemain yang jaga sebagai gerbang. Sebelum main, 2 orang yang jaga sepakat untuk memilih hal yang ditawarkan pada pemain. Misal: buah-buahan. Si A memilih jeruk si B memilih apel. Nah, lalu mulai permainan. Para peserta lainnya berdiri berurutan sambil meelwati gerbang tangan 2 pemain yang jaga. 2 pemain jaga sambil menyanyi-nyanyi “Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan, berjalan, selalu riang kembali. Umpan yang lezat. Itulah dia yang dicari. Ini dianya yang terbelakang”. Nah, peserta yang tertangkap ditanyai milih apa jangan sampai terdengar peserta lain. Ternyata ia milih apel lalu ia berdiri di belakang si B nah dilakukan sampai peserta habis. Yang “anak di belakangnya paling banyak” sebagai yang diminta, yang sedikit meminta tapi saling ambil-ambilan. Si A harus menjaga anak-anak di belakangnya, si B demikian pula yang tersentuh salah satunya harus pindah posisi dari belakang si B pindah ke belakang si A begitu sebaliknya.

That’s all.

Grow your business.
Today is the day to build the business of your dreams. Share your mission with the world — and blow your customers away.
Start Now